MURATTAL NAHAWAND*
Pendahuluan
Lagu Murottal sebenarnya terdiri dari tujuh lagu sebagaimana lagu pada mujawwad yaitu Bayyati, Shoba, Hijaz, Nahawand, Rost, Syikah, Jiharkah. Setiap lagu-lagu al Qur’an, ketika dimurotalkan pada dasarnya memiliki nada dan variasi yang dinamis, akan tetapi kita dapat membuat pola-pola dari lagu tersebut sehingga bacaan murotal kita memiliki keserasian.
Jumlah dan bentuk pola murotal tergantung daripada jenis lagunya sendiri. Untuk pertemuan kali ini pada bimbingan Murattal Al-Quran di UPTQ UPI ini, kita akan coba memakai Murattal yang kita terapkan di Surat An-Naba’. Tapi sebelumnya kita harus kenal dulu apa itu lagu Nahawand. Berikut adalah profil lagu Nahawand, sifat-sifatnya dan kegunaan-kegunaannya dalam Tilawah Al-Qur’an.
Profil Lagu Nahwand Lagu Nahawand ini berasal dari daerah Hamdan (Persi), lagu ini telah dirubah oleh Qori-qori’ Mesir dan terkumpul dalam lagu-lagu Misri. Sifat-sifat: 1. Mempunyai gerak ringan 2. Lemah lembut yang mengharukan 3. Sesuai dengan tingkatan suara yang sederhana Kegunaan: 1. Melembutkan suatu bacaaan 2. Membawa rasa khusyu’ dan keinsyafan 3. Memberi penyesuaian kepada ayat yang menunjukkan ayat gembira/sedih 4. Membawa kepada sebutan huruf yang betul dan fasih |
Praktek Murattal Al-Quran
Sekarang, mari fokuskan diri kita untuk melangkah ke praktek Murattal Al-Qu’an dengan menggunakan lagu Nahawand.
Lagu Nahawand terdiri dari tiga tingkatan ; nahawand ashli, nahawand jawab dan nahawand jawabul jawab.
a. Nahwand ashli memiliki tiga bentuk lagu murotal, yaitu :
Pola 1 ; nada keatas/ashli rofa’
Pola 2 : nada lurus / ashli jawab
Pola 3 : nada kebawah / ashli nuzul
b. Nahawand Jawab membentuk satu buah pola yaitu Pola Jawab 1
c. Nahawand jawabul Jawab membentuk satu buah pola , yaitu pola Jawabul jawab 1
Kemudian dari pola 1 didapat variasi baru yang bisa kita namakan pola 5 sebagai turunan dari pola 1. kita dapat pula mencari variasi-variasi baru dan kita berikan nama pola dengan urutan nomor.
Pola-pola diatas akan sangat membantu bagi yang baru belajar murotal.
Insya Allah dalam pertemuan kali ini kita akan menggunakan pola kelipatan genap, yaitu menggunakan dua pola dan empat pola.
a. Dua Pola
Perhatikan Q.S. An-naba: 1-9, kita akan menggunakan dua pola yang terus berulang dari Ta’awudz, Basmallah dan dilanjutkan sampai ayat 8, kemudian ayat 9 ditutup dengan nada rendah.
Pola 1 ; nada keatas/ashli rofa’ dan
Pola 3 : nada kebawah / ashli nuzul
Terus ulangi pola ini sampai benar benar bisa. Semangat kawand.. ^_^
b. Empat Pola
Perhatikan Q.S. An-naba: 10-18, kita akan menggunakan empat pola yang terus berulang dari ayat 10 sampai ayat 17, kemudian ayat 18 ditutup dengan nada rendah.
Untuk pola empat ini, dimulai dari nada rendah, kemudian sedang ke tinggi, tinggi ke tinggi lagi, dan tinggi ke rendah. Secara pola, dapat kita tulis sebagai berikut:
Pola 2 : nada lurus / ashli jawab
Pola 1 ; nada keatas/ashli rofa’ dan
Pola Jawab 1 : nada terus ke atas
Pola 3 : nada kebawah / ashli nuzul
Terus ulangi pola ini sampai benar benar bisa. Semangat temand.. ^_^
Bilamana sudah mahir, maka kita dapat membuat variasi-variasi baru dengan pola-pola baru. Kita pula dapat membuat komposisi lagu yang berbeda-beda. Seperti dari pola 1 langsung ke pola 3 kemudian pola 4 kemudian ke pola 1 dan berulang-ulang.
Demikianlah metode pola murottal. Ia didapat dari lagu mujawwad dengan memformulasikan lagu pada tingkat yang lebih sederhana. Mencari mana lagu yang sifatnya ashli dan serasi dengan lagu yang merupakan variasi atau turunan dari lagu asli.
Selain itu, bagi yang sudah mahir, dalam satu pembacaan kita dapat menggabungkan berbagai komposisi lagu menjadi suatu gubahan yang lengkap. Diawali dengan bayati, dilanjutkan dengan lagu-lagu lainnya, dan diakhiri dengan bayati akhir.
Membawakan murotal pada ayat yang panjang
Ketika membaca ayat-ayat yang panjang, maka yang perlu kita perhatikan adalah awal dan ujung pada bacaan yang kita bawa. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan ketika membaca ayat-ayat yang panjang, sebagai berikut :
1. Mengulang-ulang lagu dasar dengan kemudian diujung bacaan kita perhatikan bentuk polanya, apakah pola satu, dua atau pola tiga.
2. Menggabungkan dua pola atau lebih.
3. Memberikan variasi pada tengah ayat.
Sebagai contoh dapat disimak dalam Bimbingan Murattal Al-Qur’an di UPTQ UPI. Ditunggu ya Kawand semangatnya... ^_^
Selamat mencoba dan teruslah istiqamah dalam keluarga Allah!
* Penulis adalah Ketua Umum UPTQ UPI 2010-2011 dan sekarang menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Anggota (DPA) UPTQ UPI 2011-2012
** Materi disajikan dalam Bimbingan Murattal UPTQ UPI di Masjid Al-Furqon UPI pada tanggal 23 Oktober 2011
Sumber Bacaan:
------. (2005). Pedoman Tilawatil Qur’an. Kediri: Ponpes Lirboyo.
Ridwan, Asep. (2007). Belajar Murattal Cepat 120 Menit. Makalah disampaikan pada kegiatan sekolah al-Qur’an di Mesjid Salman ITB pada tanggal 22 September 2007.
2 komentar:
Asslamualaikum
Agan boleh nggak minta mp3 nya untuk bisa dijadikan pembelajaran bagi saya
Minta mp3 agar bisa buat bhn belajar dirumah
Posting Komentar